Selasa, 17 Agustus 2010

Kota Tarakan







Peta lokasi Kota Tarakan
Koordinat : 3°14′23″-3°26′37″ LU
117°30′50″-117°40′12″ BT


Kota Tarakan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 657,33 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan Catatatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Tarakan pada bulan Maret 2006 berpenduduk sebanyak 178.111 jiwa. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka adalah sebuah pulau yang terletak di utara Kalimantan Timur.

Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera).

Sejarah

Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung Tarak (bertemu) dan Ngakan (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

Era Kerajaan Tidung

Tempo dulu di Pulau Tarakan pernah berdiri sebuah Kerajaan dengan nama Kerajaan Tarakan(Tidung), Pusat pemerintahannya yang pertama adalah didaerah Binalatung dan terus berpindah hingga ke daerah Pamusian.
Era Hindia Belanda

Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah yakni; Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk merubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppress RI No.22 Tahun 1963.

Era Kemerdekaan

Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra Industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara sehingga Pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 1981.

Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang RI No.29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.


Motto : BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera)
Provinsi : Kalimantan Timur
Luas : 657,33 km²

Penduduk

· Jumlah : 178.111 (2008)
· Kepadatan : 270,96 jiwa/km²

Pembagian administratif

· Kecamatan 4
· Desa/kelurahan 20

Dasar hukum : UU RI No. 29 Tahun 1997
Tanggal : 15 Desember 1997
Walikota : Udin Hianggio
Kode area telepon: 0551
Situs Resmi : http://www.tarakankota.go.id


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tarakan, dalam :
http://azharsan.student.umm.ac.id/kota-tarakan/

Sumber Gambar:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Tarakan.png/200px-Tarakan.png
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=559233
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=559233
http://ardiz.blogspot.com/2007/05/tarakan-terima-plakat-tertib-lalulintas.html

Peta Tarakan


View Larger Map

Kota tarakan

Kota Tarakan merupakan salah satu Kota di Propinsi Kalimantan Timur, dengan luas wilayah 657,33 Km2 dan terbagi menjadi empat Kecamatan. Secara geografis kota ini berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan pulau Bunyu Kabupaten Bulungan di sebelah Utara, dengan Pesisir Pantai Tanjung Palas Kabupaten Bulungan di sebelah Selatan, dengan Kecamatan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan Laut Sulawesi di sebelah Timur, dan dengan Pesisir Pantai Sesayap Kabupaten Bulungan di sebelah Barat.

Kota Tarakan ini mempunyai potensi cukup besar sektor perkebunan dengan komoditi unggulan berupa kelapa dalam (380 ton), kopi robusta (2 ton), dan lada (1 ton). Sebagai pulau kecil yang dikelilingi laut, Tarakan punya potensi kelautan yang cukup besar. Sumber daya ini telah dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat dalam mencari nafkah sebagai nelayan dan petambak udang. Hasil laut yang melimpah ini selain dikonsumsi masyarakat setempat, sebagian besar (terutama udang) dijadikan komiditi ekspor. Daerah ini memiliki hasil tambang berupa minyak bumi, gas alam, batubara, dan bahan galian berupa pasir, kerikil, dan tanah urug.

Menurut cerita rakyat yang turun-temurun, daerah ini berasal dari bahasa tidung yakniTarak berarti “bertemu” dan Ngakan berarti “makan.” Dengan demikian, Tarakan berarti tempat nelayan untuk istirahat makan dan bertemu melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Daerah ini merupakan pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau. Dulu pernah berdiri kerajaan Tarakan dimana pusat pemerintahan di Binalatung, kemudian pindah ke daerah Pamusian.

Lantas apa yang menarik dengan struktur ekonomi di Tarakan? Berdasarkan PDRB Kota Tarakan tahun 2006 menurut harga konstan (2000) Rp 1.513 milyar. Berdasarkan PDRB tersebut, penyumbang terbesar dari sektor perdagangan 41,84 persen, industri pengolahan 11,63 persen, pertanian 10,88 persen, keuangan dan Jasa-jasa masing-masing 9,79 persen dan 9,81 persen. Dengan demikian perekonomian daerah ini didominasi sektor tersier dengan kontribusi 68 persen, sektor primer 22 persen, dan sekunder 10 persen.

Secara lebih rinci, potensi hasil sektor pertanian andal adalah tanaman Jagung 9.582 ton, Ubi Kayu 7.947 ton, sayur-sayuran 35.647 ton (cabe, tomat, kubis, bawang daun, terong, buncis, ketimun, kacang panjang, kangkung dan bayam), sementara buah 25.127 ton terdiri dari nanas, mangga, rambutan, pisang, jeruk dan durian.

Selain tanaman pangan tersebut daerah ini memiliki potensi hasil perikanan laut dan perikanan perairan umum dengan hasil berikut; ikan laut 12.550 ton, ikan air tawar 4.256,90 ton, ikan olahan 9.043,27 ton, udang beku 9.765 ton, dan ikan diekspor 11.016,75 ton. Dari hasil perikanan itu mencapai nilai berikut; ekspor ikan US $ 88,34 juta, udang beku US $ 87,34 juta, ikan segar US $ 1,05 juta, dan perdagangan antar pulau Rp 266, 41 juta.

Hasil perikanan itu merata di empat kecamatan; Tarakan Utara, Tarakan Timur, Tarakan Barat, dan Tarakan Tengah. Selain hasil perikanan, daerah ini memiliki potensi wisata bahari dengan pantai bersih dan pasir putih. Selain pantainya yang indah, Kota Tarakan terdapat kawasan perairan dengan keindahan terumbu karang yang menawan dan merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

Sementara hasil tambang potensial di Tarakan adalah minyak, gas dan batubara. Cadangan minyak mencapai 451.177 juta barel, cadangan gas 119,2 milyar Kubik Kaki. Produksi minyak 2.100 Barrel Minyak per Hari. Produksi gas 24 kubik kaki per hari. Sedangkan cadangan Batubara dan Gambut sekitar 5 milyar ton (Kaltim), 100 Juta Ton (Tarakan) Kalori berkisar antara 4.500 - 5.000 kalori. Sedangkan untuk industri terdapat sekitar 19 industri besar dan 210 industri menengah dan kecil. Nilai industri besar mencapai US $ 34.850.999,- sementara industri menengah dan kecil Rp 163,76 milyar.

Dengan demikian, untuk klaster daerah Tarakan sebaiknya konsentrasi pada tambang minyak, gas dan batubara. Selain itu, hasil perikanan laut dan wisata bahari, serta produksi tanaman pangan Jagung, Sayur-sayuran dan Buah-buahan perlu terus dioptimalkan untuk diekspor ke manca negara.


Sumber :
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Tarakan

Pantai Amal Tarakan

Membahasa pesona wisata bahari di Kota Tarakan khususnya terkait wisata pantai amal mungkin ada baiknya kita lebih dahulu memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan “pantai amal“? apakah sebuah pantai tempat sarana sosial atau murni tempat obyek wisata di kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur.


Fhoto Aridiz Tarakan

Pantai Amal sebenarnya merupakan nama salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Tarakan Timur, Provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim yang terkenal sebagai salah satu sumber minyak terbesar di Indonesia.

Pantai Amal berada di Kota Tarakan. Nama Pantai Amal Tarakan tentu saja bukan sekadar nama sebuah kelurahan seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Sejalan dengan namanya “Pantai Amal” kawasan ini tentu memiliki eksotisme pesona Wisata Bahari yang sudah menjadi buah bibir bagi masyarakat sekitar.

Meski pantai amal tidak termasuk pantai berpasir putih seperti pantai di beberapa kawasan wisata di pulau Bali maupun pantai Indonesia lainnya. Namun, pantai amal tetap memiliki pesona pariwisata yang layak menjadi target dalam daftar kunjungan wisata Anda. Saat cuaca sedang cerah, kekuasaan Tuhan tentang keindahan alam akan tampak secara jelas di pesisir pantai kawasan Pantai Amal Tarakan ini.

Pantai Amal Tarakan juga bisa disebut Pantai Amal Baru Tarakan bagi masyarakat Kaltim, tapi jangan pernah mencoba nyari pantai amal lama karena Pantai Amal Baru boleh dikatakan sekadar untuk Brand Market guna menarik minat wisatawan baik pengunjung domestik maupun mancanegara.

Bagi masyarakat lokal di Kalimantan khususnya wilayah Kaltim apalagi kalangan pelajar, mahasiswa dan karyawan. Pantai amal ini merupakan target alternatif refreshing melepaskan kejenuhan, perayaan ulang tahun atau syukuran kelulusan sekolah. Jadi jangan heran meskipun bukan masa liburan Pantai yang juga menyediakan panorama lambaian pohon kelapa ini tetap ramai dikunjungi.

Semoga bermanfaat dan dapat menjadi refferensi perjalanan wisata Anda bersama keluarga.


Sumber :
http://www.wisatakaltim.com/tempat-wisata/pantai-amal-tarakan/
12 Februari 2010

Pertamina EP: Produksi Sangasanga Tarakan Tembus 5.359 BOPD

Pertamina Unit Bisnis EP (UBEP) Sangasanga Tarakan kembali berhasil meningkatkan produksi minyak menembus angka 5.359 BOPD (barel minyak per hari) pada 20 Juni 2009. Produksi ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai oleh UBEP Sangasanga Tarakan setelah sebelumnya pada akhir Mei 2009 unit ini berhasil mencapai angka 5.122 barel per hari.

GM UBEP Sangasanga dan Tarakan Satoto Agustono menegaskan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas keberhasilan peningkatan produksi tersebut. "Tambahan produksi tersebut diperoleh dari hasil pekerjaan perforasi di sumur NKL 993," ujarnya. Lebih lanjut Satoto mengatakan bahwa UBEP Sangasanga dan Tarakan terus berharap dapat meningkatkan angka produksi lebih tinggi lagi.

Satoto menjelaskan bahwa di tahun 2009, UBEP Sangasanga Tarakan diberikan target sebesar 4.800 BOPD. "Sementara itu target per bulan untuk bulan Juni sebesar 4.751 BOPD dan kami berharap produksi di bulan Juli bisa mencapai 5.600 BOPD," tegasnya.

Pertamina UBEP Sangasanga dan Tarakan adalah unit bisnis Pertamina EP yang bertugas mengelola wilayah kerja Sangasanga dan Tarakan. Wilayah yang dikelola terdiri dari area Sangasanga seluas 5.325,5 Ha, area Anggana/NKL 6.181,1 Ha, dan area Samboja 1.840 Ha.

Lapangan tersebut sebelumnya dikelola oleh TAC Pertamina-Medco Kalimantan. Alih kelola lapangan Sangasanga Tarakan dilakukan oleh Pertamina EP seiring dengan berakhirnya kontrak TAC Pertamina-Medco Kalimantan pada 14 Oktober 2008 yang lalu. Selanjutnya pengelolaan lapangan terhitung mulai 15 Oktober 2008 dilaksanakan oleh Pertamina EP melalui Unit Bisnis Pertamina EP (UBEP) Sangasanga Tarakan.

Sejarah pengoperasian dan pengelolaan lapangan ini diawali oleh NIIHM (Nederlandsch-Indische Industrie en Handel Maatchappij) pada periode 1897-1905. Selanjutnya pengelolaan beralih kepada BPM (Batavia Petroleum Maatschappij) pada periode 1905-1942. Jepang sempat mengelola lapangan ini pada 1942-1945. Selanjutnya terjadi beberapa kali peralihan dari BPM/SHELL/PERMINA/PERTAMINA pada periode 1945-1972, TIPCO ? Tesoro pada 1972-1992, PTEN-MEDCO E&P pada 1992-2008, dan sejak 15 Oktober 2008 sampai sekarang dikelola oleh Pertamina EP.


Sumber :
http://www.pertamina-ep.com/id/warta-pep/2009/06/22/pertamina-ep-produksi-sangasanga-tarakan-tembus-5-359-bopd

Tarakan Kota BAIS

Tarakan Kota BAIS adalah slogan kota Tarakan. Kata BAIS merupakan implementasi dari pememerintah kota untuk mewujudkan little Singapore "Tarakan The Little Singapore". Selain itu sebagai kota jasa yang sedang berkembang di wilayah Kalimantan Timur bagian utara, Slogan BAIS merupakan harga mati. BAIS sendiri adalah kepanjangan dari Bersih, Aman, Indah, dan Sejahtera. Penjabaranya sebagai berikut:


B untuk BERSIH: Untuk masalah kebersihan bisa dibilang Tarakan adalah kota yang bersih . Hal ini dapat dilihat dari jarangnya sampah yang berhamburan seperti di kota lain. Sementara sikap pemerintah juga sangat mendukung kebersihan kota dengan adanya DKPP yang senantiasa menjaga kebersihan kota Tarakan.

A untuk AMAN: Keamanan adalah prioritas utama dari pemerintah kota Tarakan. sementara dari sudut pandang saya dari segi keamanan kota Tarakan bisa dibilang sangat aman dibandingkan dari tingkat kriminalitas di kota-kota lain di indonesia. Hal ini dapat di perhatikan jika anda berkunjung ke kota Tarakan tampak banyak kendaraan bermotor yang hanya di parkir di teras rumah. Ini merupakan fenomena yang langkah jika anda berada di Kota lain di indonesia.

I untuk INDAH: Keindahan Tarakan mungkin tak seindah panorama di Bali dan tempat tempat lain. Indah di sini memiliki artian indah dari segi penataan dan keteraturan tata kota yang indah. Dilihat dari peta Master Plan Tarakan, keindahan tata kota akan lebih baik lagi dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

S untuk SEHAT dan SEJAHTERA : Untuk mewujudkan Tarakan yang sehat dan sejahtera pemerintah telah membangun RSUD sebagai sumber pelayanan Kesehatan. Konon RSUD ini adalah RSUD terbesar di wilayah Kalimantan Timur bagian utara. Bahkan anggaran untuk RSUD ini menelan anggaran cukup sebesar. Hal ini merupakan sikap pemerintah Kota Tarakaan dan dukungan Pemprov KALTIM untuk mewujudkan Tarakan yang sehat dan sejahtera.


Sebagai salah satu warga Tarakan saya hanya berharap bahwa kata Tarakan Kota BAIS bukan hanya selogan semata yang di pajang di spanduk-spanduk serta banner-banner dan luntur dimakan waktu. Satu lagi harapan besar saya agar sikap pemerinta tetap konsisten dengan slogan yang di usungnya tidak hanya berhenti samapai di situ. semangat buat Pemkot Tarakan jayakan Tarakan sebagai Kota BAIS.


Sumber:
http://fandy-trk.blogspot.com/2010/05/tarakan-kota-bais.html

Keunggulan Daerah Jelang Otonomi Award JPIP Kaltim 2010 - Tarakan Andalkan Tiga Sektor

Sejumlah inovasi, keunggulan, dan prestasi setiap kabupaten dan kota di Kaltim sudah dicoba dipaparkan di depan peneliti Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) Area Kaltim, sebagai rangkaian kegiatan Monitoring dan Evaluasi Otonomi Daerah (Monev Otoda) tahun 2009/2010. Tanpa menyebut beberapa bobot penilaian angka akhirnya, maka berikut ini, ditampilkan persepsi inovasi, keunggulan dan prestasi setiap kabupaten dan kota itu di Kaltim, dimulai dari Kota Tarakan.

Direktur JPIP Area Kaltim Sofyan Masykur mengatakan inovasi dan keunggulan setiap daerah menjadi sesuatu yang menarik untuk dicermati dan dinilai oleh tim peneliti JPIP. Apalagi jika inovasi itu memang ada wadahnya dan didukung secara kelembagaan, sudah dirasakan manfaatnya oleh orang banyak, serta berkelanjutan.

Bagaimana dengan inovasi dan keunggulan yang diperjuangan oleh Kota Tarakan? “Pemkot Tarakan menegaskan komitmen inovasi dan keunggulannya di sektor pendidikan, jasa, dan peduli lingkungan. Kami siap dinilai dan dievaluasi,” kata Kabag Humas dan Informatika Tarakan Ruslan Arifin kepada media ini, kemarin.

Menurut Ruslan, dengan predikat kota pendidikan, Tarakan berharap mampu menjadi lokomotif kemajuan di wilayah utara. Bukan hanya skala daerah, tapi juga nasional bahkan internasional. Demikian pula sebagai kota jasa dan peduli lingkungan di semua strata elemen masyarakat daerah. “Intinya, semua sektor kehidupan masyarakat kota terus kami benahi, namun 3 sektor itu memang menjadi unggulan kami,” ucap Ruslan.

Mengenai anggaran pendidikan 20 persen, sebagai bentuk komitmen tinggi memacu sektor pendidikan, menurutnya, sudah lama Pemkot Tarakan berupaya memenuhinya. Dalam catatan JPIP Kaltim, tahun 2009 lalu angka anggaran pendidikan dalam APBD Tarakan sudah 21,09 persen. Jika APBD Tarakan Rp1,4 triliun, maka anggaran pendidikannya Rp 305 miliar.

Untuk lingkungan, sejumlah kegiatan untuk memacu warga Tarakan peduli bersih dan peduli lingkungan yang sehat memang sedang gencar dilakukan. Bahkan, upaya merebut penghargaan Adipura ke empat kalinya bukan sesuatu yang mustahil didapat untuk kategori kota sedang tahun 2010 ini. Hal serupa juga dilakukan untuk penghargaan Adiwiyata yang menekan pendidikan dan peduli lingkungan sejak usia dini di sekolah-sekolah.

Demikian pula menyangkut pelayanan jasa publik. Di Tarakan dijumpai Gerakan Sayang Ibu. Untuk memantapkan asas transparansi dan akuntabilitas pemerintah di mata publik, dilakukan inovasi yang menujang reformasi birokrasi dimulai di lingkungan BKD Tarakan dengan program One Click More Solution. Ada juga program sadar lingkungan Pro Darling, program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, kebijakan peningkatan ekonomi lemah melalui dana bergulir ekonomi kerakyatan. Kemudian ada program Tarakan International Marketing Point, program pendidikan untuk semua, bermutu dan menyenangkan, juga program sistem pelayanan satu atap One Stop Service.

Dalam catatan media ini, tahun 2008 dan 2009, Tarakan menyabet sejumlah penghargaan. Selain Adipura (2008 dan 2009), juga kota peduli kehutanan, Piala Citra Pelayanan Prima, Wahana Tata Nugraha, penghargaan Swasti Shaba Wiwerda Kota Sehat (2008 dan 2009), Indonesia City Expo, serta penghargaan pengabdian kepedulian terhadap sosok rakyat dan lain-lain.

Seperti diberitakan, manajemen JPIP Area Kaltim akan menggelar Seminar Sehari dan Malam Anugerah Otonomi Award, yang dijadwalkan berangsung pekan IV Mei 2010. Dua kegiatan itu, merupakan bentuk publik ekspose kepada masyarakat Kaltim, sebagai upaya penting mengawal kemajuan pelaksanaan otonomi daerah. Malam Anugerah Otonomi Award itu, merupakan sarana publikasi kemajuan implementasi otonomi daerah yang dirangkai dengan penyerahan Otonomi Award bagi daerah-daerah dengan nilai inovasi paling tinggi pada masing-masing arameter. (as)


Sumber :
http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=57650
14 April 2010